Aku dan Nursing Informatics

Aku mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Mada yang saat ini menginjakkan kaki di semester 7 atau jika dikonversikan dalam sistem blok yaitu mahasiswa blok 4.1. Sudah jelas bahwa aku ini adalah mahasiswa terakhir (tertua) di kampusku.

Keperawatan Dasar

Perawatan adalah pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan berdasarkan ilmu...

Keperawatan Medikal Bedah

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Keperawatan Maternitas

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Keperawatan Anak

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 30 September 2012

KONSEP DASAR KEPERAWATAN ANAK



1.      PENGERTIAN ANAK
Menurut  UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak  yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.

2.      KEDUDUKAN ANAK DI INDONESIA
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta  dianggap sebagai seseorang yang bisa memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia ( jaminan hari tua  ) . Anak masih dianggap sebagai  sumber tenaga murah yang dapat membantu ekonomi keluarga. Keberadaan anak  dididik menjadi pribadi yang mandiri

3.      FILOSOFI  KEPERAWATAN ANAK
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami bahwa semua asuhan Keperawatan anak  harus berpusat pada keluarga ( family center care ) dan mencegah terjadinya trauma ( atraumatik care )
Family center care  ( perawatan berfokus  pada keluarga ) merupakan  unsur penting dalam perawatan anak karena  anak merupakan bagian dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga., Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak
Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yg diberikan. Prinsip dari  atraumatic care adalah menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi cedera      ( injury ) dan nyeri ( dampak psikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik

4.      PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak adalah :
a.       Anak bukan miniatur orang dewasa
b.      Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
c.       Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat kesh, bukan mengobati anak sakit
d.      Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak
e.       Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )
f.       Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan
g.      Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

5.      PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
 
a.       Manusia ( Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu
1.      Bayi                             : 0 – 1 th
2.      Toddler                       : 1 – 2,5 th
3.      Pra Sekolah                 : 2,5 – 5 th
4.      Sekolah                       : 5 – 11 th
5.      Remaja                        : 11 – 18 th
 Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur sepenuhnya. Sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak berupa tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras.
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam membentuk zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan tubuhnya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek kognitif,  kemampuan berfikir anak  serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di rekam sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus meminimalisasi dampak traumatis anak.

b.      Konsep Sehat Sakit
      Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacad. Konsep sehat & sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap waktu kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil interaksi yang terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya

c.       Lingkungan
LIngkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit serta status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya 

d.      Keperawatan
Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit.
Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

6.      PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK
a.       Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai dengan  masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks. Contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi makan, membantu pasien melakukan ambulasi dini.

b.      Sebagai Advocat keluarga
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk memebantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan daninfo rmasi  yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Peran perawat sebagai advocate keluarga dapt ditunjukkan dengan memberikan penjelasan tentang prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum  pasien melakukan operasi.

c.        Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health educator )
d.      Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu,  keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
e.       Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi

f.       Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan.  Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.

7.      LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
Menurut, Gartinah, dkk ( 1999), Lingkup praktek keperawatan anak merupakan batasan asuhan keperawatan  yang diberikan pada klien anak usia 28 hari sampai usia  18 th atau BBL ( Bayi Baru Lahir )  sampai usia 12 th. Sedangkan Sularso ( 1993 ) memberikan penjelaskan bahwa asuhan keperawatan anak meliputi   tumbang anak yang mencakup  ASAH ( stimulasi mental ),  ASIH ( Kasih sayang ), ASUH ( pemenuhan kebutuhan fisik )

PUSTAKA
 
Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak.  EGC. Jakarta[a1] .

Hidayat, Aziz, Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika, Jakarta.

Sacharin, Rossa. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta.

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. FK Universitas Udayana.

Wong. Whalley. 2005. Manual of Pediatric Nursing. Philadelphia. Mosby Company

KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS

       
    Pengertian Konsep Dasar Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi­kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat. Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.
             Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.
a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan mahluk bio-psiko­sosial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
                    Standar Etik Dan Aspek Legal Dalam Keperawatan Maternitas
1.      Pengertian
Etika Etos (Yunani)
Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan. Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal yang berhubungan dengan pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan keperawatan.
2.      Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a.       Terhadap Individu
Ø  Wajib menghormati kepercayaan individu.
Ø  Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
Ø  Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
b.      Terhadap Praktik Keperawatan
Ø  Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
Ø  Wajib memelihara standar keperawatan.
Ø  Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.
c.       Terhadap Profesi
Ø  Membantu perkembangan profesi.
Ø  Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
Ø  Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan ekonomi.
d.      Terhadap Profesi Lain
Ø  Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan negara.
3.      Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a.       Masalah Etika Ringan
·        Membicarakan rahasia klien
·        Membentak klien yang gelisah
·        Membantu klien partus tanpa tabir
b.      Masalah Etik Kompleks
·        Abortus
·        Amniosintesis
4.      Kiat Keperawatan
Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif dengan cara / pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien :
1.      Menyusi yang peduli
2.      Menyusui berbagi
3.      Menyusui Tertawa
4.      Menyusui Cryng
5.      Menyusui adalah menyentuh
6.      Menyusui membantu
·        Keperawatan adalah beliefing pada orang lain
·        Keperawatan adalah diri belieping
·        Keperawatan adalah percaya
·        Keperawatan adalah belajar
·        Keperawatan adalah menghormati
·        Keperawatan mendengarkan
·        Keperawatan lakukan
·        Keperawatan adalah perasaan
·        Keperawatan adalah menerima
5.      Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
·        Memberikan pelayanan tenaga terlatih
·        Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
·        Meningkatkan penerimaan gerakan KB
·        Memberikan pendidikan dukun beranak
·        Meningkatkan system
6.      Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan tujuan dan nilai yang dilaksanakan pada situasi tertentu.
7.      Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Maternitas
Peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh masyarakat dalm memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir:
·        Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)
·        Sebagai pendidik (teacher)
·        Sebagai communicator
·        Sebagai penasehat (counselor)
·        Sebagai researcher
·        Sebagai pembela (advocate)
·        Sebagai manajer
8.      Lingkup Peran Maternitas
·        Membantu klien memperoleh kembali kesehatannnya
·        Membantu yang sehat memelihara kesehatannya
·        Membantu yang tidak bias disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut
9.      Kegiatan Dalam Keperawatan Maternitas
·        Promotif
·        Preventif
·        Kuratif
·        Rehabilitatif
10.  Pelayanan Keperawatan Maternitas Terlambat
·        Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi obstetri (provider)
·        Pengambilan keputusan (pasien/klien dan keluarga)
·        Dating ke pusat rujukan (geografi, transportasi)
·        Penanganan di tempat rujukan (rumah sakit)
11.  Falsafah Keperawatan Maternitas
1.      Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
a.       Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
b.      Menghargai klien dan keluargai
c.       Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
2.      Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
a.       Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
b.      Wanita pasca persalinan beserta bayinya
3.      Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4.      Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
5.      Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
6.      Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap  individu dipengaruhi latar belakang, agama dan kepercayaan
7.      Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak klien
8.      Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas generasi penerus
9.      Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan masyarakat.
10.  yakin bahwa penelitian keperawatan dapat  menambah pengetahuan dalam menigkatkan mutu pelayanan maternitas.

LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

 




PENDAHULUAN

            Keperawatan adalah profesi unik, profesi yang menangani respon manusia dalam menghadapi masalah kesehatan, dan secara esensial menyangkut kebutuhan dasar manusia, ini menempatkan  art and science  sama pentingnya.
Teori dan keterampilan keperawatan   diaplikasikan pada manusia kadang-kadang kurang bias diprediksi (hasilnya). Ini terjadi bukan karena sains keperawatan tidak precise tetapi lingkup garapan keperawatan adalah respon manusia dan tidak ada ketentuan bahwa  perilaku manusia akan sama dihadapkan pada stimulus yang sama. Human side  dari keperawatan inilah yang disebut  art  atau kiat.

Nursing art berkenaan denagn ketrampilan-ketrampilan tehnis atau prosedur-prosedur tertentu sebagai bagian dari upaya keperawatan untuk membantu klien mengatasi masalah kesehatannya dan memenuhi kebutuhan dasarnya.
Perawat harus dapat mengkaji kapan suatu data menjadi indikasi adanya masalah, dan perlakuan seperti apa untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karenanya tehnik problem solving yang dikenal dengan proses keperawatan harus dikuasai karena ini merupakan bagian integral dari praktek keperawatan.

Keperawatan pada dasarnya adalah  human science and human care ; dan caring menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985)

Konsep-konsep diatas , human science and human car dan   atau  art and science
Hanya akan dikenal dan dirasakan konsumen keperawatan melalui perwujudan praktek keperawatan, dan untuk itu dibutuhkan  telaah  tentang lingkup  lingkup praktek keperawatan. Pada tulisan kali ini dikemukakan telaah lingkup praktek  keperawatan medikal-bedah:substansi praktek keperawatan, lingkup intervensi dan konsekwensi profesionalnya.


KEPERAWATAN DAN PRAKTEK KEPERAWATAN

            Keperawatan sebagaimana dirumuskan oleh  American Nurses Association (1980), adalah  Diagnosis and treatment of human responses to actual or potential health problem, rumusan ini menekankan bahwa dalam  keperawatan  dibutuhkan aktifitas untuk menelaah kondisi klien/pasien, menyimpulkan respon klien terhadap masalah yang dihadapinya; serta menentukan perlakuan keperawatan yang tepat untuk mengatasinya.
ICN (1987) merumuskan nursing sebagai

       NURSING  encompasses autonomous and collaborative care of individuals of all ages
      ,family, groups and communities, sick or well and in all settings. Nursing includes the       
      promotions of health, prevention of illness and the care of ill, disable and dying people.
     Advocacy,promotion of save environment, research, participation in shaping health  
     Policy  and in patient and health system management, and education are also key 
     Nursing roles.

            Rumusan diatas menuntun makna bahwa  intervensi keperawatan terhadap klien dilakukan secara otonom atau kolaboratif  dengan lingkup intervensi nya adalah upaya-upaya promotif, preventif, restoratif dan rehabilitatif serta pendampingan klien dalam menghadapi kematian; melalui aktifitas-aktifitas pendampingan klien,mengupayakan lingkungan yang aman bagi klien, penelitian dan terlibat dalam menentukan kebijakan kesehatan yang menyangkut  kepentingan pasien dan system kesehatan serta pendidikan.
Sedangkan OREM (2001) mendiskripsikan keperawatan keperawatan sebagai

       Nursing has its  special concern mans need for self-care action and the provision and 
      maintenance of it on a continuous basis in order to sustain life and health, recover
      from disease and injury and  cope with their effects. The condition that validates the
     existence of  a requirement for nursing in an adult is the absence of the ability to
    maintain  ………….self-care.

            Dari deskripsi diatas, Orem menekankan pentingnya tindakan intervensi untuk mengutamakan kebutuhan seseorang akan  self-care nya dan upaya yang terus menerus untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatannya, pulih dari penyakit dan trauma serta mengatasi dampaknya. Pada orang dewasa  bantuan keperawatan dibutuhkan bila seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan selfcare nya sehingga ybs tidak lagi dapat mempertahankan kondisi sehat, mengatasi penyakit dan dampak trauma.

       Dari  3 deskripsi tentang keperawatan diatas, dapat dikemukakan bahwa unsur-unsur penting dalam keperawatan adalah ;
·    Respon manusia terhadap masalah kesehatan baik actual maupun potensial
    merupakan fokus telaahan keperawatan
·    Kebutuhan dasar manusia, penyimpangan dan upaya pemenuhannya
          merupakanlingkup garapan keperawatan
·    Ketidak mampuan klien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri (self-care
    deficit)  merupakan basis intervensi keperawatan , baik itu terjadi karena   
    meningkatnya  tuntutan akan kemandirian atau menurunnya kemampuan untuk dapat
    memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
·    Meningkatnya tuntutan atau menurunnya kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan
    dasarnya dipengaruhi oleh fluktuasi kondisi ( sepanjang rentang sehat-sakit ) pada
    tugas perkembangann tertentu ( sepanjang daur kehidupan)
.
Unsur-unsur penting dalam keperawatan tersebut sejalan dengan paradigma keperawatan yang menempatkan  manusia sebagai  core/focus sentral  , sehingga siapapun dan bagaimanapun kondisi klien harus tetap diperlakukan secara manusiawi.


PRAKTEK KEPERAWATAN

          Praktek keperawatan  adalah perwujudan profesi, dalam hal ini adalah hubungan professional  antara perawat-klien yang didasarkan pada kebutuhan dasar klien, intervensi keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien tersebut didasari oleh penalaran legal etis disertai dengan pendekatan yang manusiawi (humane). Intervensi tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan klien, dengan atau tanpa kolaborasi denagn profesi kesehatan lain sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.

            Intervensi  (perlakuan) keperawatan dapat diwujudkan melalui  upaya-upaya  promotif yaitu membantu seseorang baik  yang sehat maupun disable untuk  meningkatkan level of
Wellness;  preventif dalam hal ini adalah mencegah penyakit  dan atau kecacatan, restoratif & rehabilitatif  adalah  asuhan selama kondisi sakit dan upaya pemulihannya, serta consolation of the dying  yaitu pendampingan bagi klien yang menghadapi kematian
sehingga dapat melalui fase-fase kematian secara bermartabat dan tenang .

            Jadi, praktek keperawatan merupakan serangkaian proses yang humanistic untuk melakukan  diagnosis  terhadap  respon klien dalam menghadapi masalah kesehatan dan dampaknya terhadap terpenuhi tidaknya kebutuhan dasarnya, menentukan perlakuan keperawatan yang tepat melalui bantuan keperawatan  baik bersifat total, parsial atau suportif-edukatif, menggunakan pendekatan proses keperawatan dan berpedoman pada standar asuhan dalam lingkup wewenang dan tanggung jawabnya .


LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH

Lingkup praktek keperawatan  medikal-bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi perlakuan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan; membantu individu dalam meningkatkan dan mempertahankan kondisi sehatnya; melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan dengan penyakit ; mengupayakan pemulihan sampai kliendapat mencapai kapasitas produktif tertingginya; serta membantu klien menghadapi kematian secara bermartabat.
Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan langkah-langkah ilmiah pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi; dengan memperhitungkan keterkaitan komponen-komponen bio-psiko-sosial klien dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau kecacatan.


LINGKUP KLIEN

Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah orang dewasa, dengan pendekatan “one-to-one basis”. Kategori “dewasa” berimplikasi pada penegmbangan yang dijalani sesuai tahapannya. Tugas-tugas perkembangan ini dapat berdampak pada perubahan peran dan respon psikososial selama klien mengalami masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi pertimbangan perawat dalam melakukan kajian dan intervensi keperawatan. Pendekatan keperawatan harus memperhitungkan “level kedewasaan” klien yang ditangan, dengan demikian pe;ibatan dan pemberdayaan klien dalam proses asuhan merupakan hal penting, sesuai dengan kondisinya; ini berkenaan dengan “Self-caring capacities”


LINGKUP GARAPAN KEPERAWATAN
         
            Untuk membahas lingkup garapan keperawatan medikal-bedah, kita perlu mengacu pada “focus telaahan – lingkup garapan dan basis intervensi keperawatan seperti telah dibahas pada bagian awal tulisan ini.
Fokus telaahan keperawatan adalah respon manusia dalam mengahdapi masalah kesehatan baik actual maupun potensial. Dalam lingkup keperawatan medikal bedah, masalah kesehatan ini meliputi gangguan fisiologis nyata atau potensial sebagai akibat adanya penyakit, terjadinya trauma maupun kecacatan berikut respon klien yang unik dari aspek-aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Mengingat basis telaahan respon klien bersumber dari gangguan fisiologis, maka pemahaman akan patofisiologis atau mekanisme terjadinya gangguan dan (potensi) manifestasi klinis dari gangguan tersebut sangat mendasari lingkup garapan dan intervensi keperawatan.
          Penyakit, trauma atau kecacatan sebagai masalah kesehatan yang dihadapi klien dapat bersumber atau terjadi pada seluruh system tubuh meliputi system-sistem persyrafan; endokrin; pernafasan; kardiovaskuler; pencernaan; perkemihan; muskuloskeletal; integumen; kekebalan tubuh; pendengaran ; penglihatan serta permasalahan-permasalahan yang dapat secara umum menyertai seluruh gangguan system yaitu issue-isue yang berkaitan dengan keganasan dan kondisi terminal.



Lingkup Garapan
          Lingkup garapan keperawata  adalah kebutuhan dasar manusia, penyimpangan dan intervensinya. Berangkat dari focus telaahan keperawatan medikal bedah diatas, lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah segala hambatan pemenuhan kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh; serta modalitas dan berbagai upaya untuk mengatasinya.
            Guna menentukan berbagai hambatan pemenuhan kebutuhan dasar mansuai dan  modalitas yang tepat waktu untuk mengatasinya dibutuhkan keterampilan berfikir logis dan kritis dalam mengkaji secara tepat kebutuhan dasar apa yang tidak terpenuhi, pada level serta kemungkinan penyebab apa (diagnosis keperawatan). Hal ini akan menentukan pada perlakuan (treatment) keperawatan, dan modalitas yang sesuai. Disibi dibutuhkan keterampilan teknis dan telaah legal etis.


Basis Intervensi
            Dari focus telaahan dan lingkup garapan keperawatan medikal bedah yang sudah diuraikan sebelumya, basis intervensi keperawatan medikal bedah adalah ketidakmampuan  klien (dewasa) untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. (Self care deficit). Ketidakamampuan ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan  antara tuntutan kebutuhan (Self – care demand) dan kapasitas klien untuk memenuhinya (Self-care ability) sebagai akibat perubahan fisiologis pada satu atau berbagai system tubuh. Kondisi ini unik pada setiap individu karena kebuthan akan self-care (Self care requirement) dapat berbeda-beda, sehingga dibutuhkan integrasi keterampilan-keterampilan berfikir logis-kritis, teknis dan telaah legal-etis untuk menentukan bentuk intervensi keperawatan mana yang sesuai, apakah bantuan total, parsial atau suportif-edukatif yang dibutuhkan klien.


KONSEKUENSI PROFESIONAL
         
            Menutup sementara tulisan ini ada berbagai konsekuensi logis yang masih harus dipikirkan sebagai acuan bagi praktisi kpeerawatan pada area keperawatan medikal bedah. Melihat kompleksitas focus telaahan, lingkup garapan dan basis intervensi area keperawatan medikal bedah dan konsekuensi profesionalnya perlu dirumuskan :
§      Standar performance untuk acuan kualitas asuhan
§      Kategori kwalifikasi perawat untuk menentukan kelayakannya sebagai praktisi
§         Sertifikasi dan lisensi keahlian yang senantiasa diperbaharui untuk memberi  jaminan kemanan  bagi pengguna jasa keperawatan.



Di post-kan oleh Dediiikurniawan14